aroundCibubur.com – Penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Taylor Swift menarik perhatian publik setelah dianggap ‘menyelamatkan’ ekonomi Negeri Paman Sam.
Penyanyi, penulis lagu dan aktris yang lahir pada 13 Desember 1989, di Reading, Pennsylvania, Amerika Serikat, dikenal sebagai salah satu artis terbesar di industri musik pop dan country.
Debut albumnya yang berjudul “Taylor Swift” pada tahun 2006 memuncaki tangga album country Billboard. Disusul dengan album “1989” yang dirilis pada tahun 2014. Album ini meraih penghargaan Album of the Year di Grammy Awards. Selain itu, Taylor Swift juga banyak memenangkan penghargaan seperti Brit Awards dan American Music Awards yang diperoleh dari album-album lainnya seperti “Fearless” (2008), “Speak Now” (2010), “Red” (2012), “Reputation” (2017), “Lover” (2019), dan “Folklore” (2020).
Beberapa hitsnya termasuk “Love Story,” “Shake It Off,” “Blank Space,” “Bad Blood,” “Lover” dan “All To Well” yang saat ini kembali viral di Indonesia karena banyak digunakan sebagai musik latar di media sosial Tik Tok.
Disebut penyelamat ekonomi AS karena setiap pertunjukan Eras Tur di Amerika Serikat meraup sekitar USD 13 juta. Tiket Tur Eras Taylor Swift terjual lebih dari 2,4 juta lembar dengan harga rata-rata normal sekitar USD 254 di situs resmi penjualan tiketnya, sementara harga jual kembali melonjak berkali-kali lipatnya. Hal ini membuat ekonom Morgan Stanley Sarah Wolfe menyebutkan bahwa fenomena Taylor Swift dan hiburan lainnya akan menambah sepertujuh poin persentase terhadap pertumbuhan konsumsi.
Tampaknya pertunjukan-pertunjukan semacam ini bisa menjadi pelajaran dan sudah seharusnya pertunjukan lokal membutuhkan dukungan dari banyak pihak di Indonesia karena dapat membantu meningkatkan perekonomian, seperti meningkatnya permintaan pesanan kamar hotel, transportasi online, penjual makanan dan lain sebagainya. (Kendra Yudha)